Modernis.co, Malang – Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) adalah kegiatan untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selain itu, kegiatan ini juga sebagai ajang latihan atau praktik mahasiswa dalam menerapkan ilmu dan kemampuan mereka di dunia nyata.
Pengabdian Masyarakat oleh mahasiswa UMM Kelompok 1 Gelombang 1 ini dilaksanakan di Panti Asuhan Salman, Jl. Raya Candi VI No.193, Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur sejak 19 Januari 2024 – 19 Februari 2024.
Kelompok dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Hutri Agustino, S.Sos., M.Si. beranggotakan Naraya Septiara, Siti Nurul, Nadia Rahmaya, Annisa Adha, dan Akmal Muhammad.
Koordinator Kelompok 1 PMM UMM 2024 Naraya Septiara menuturkan kegiatan ini mengusung tema tentang cara menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Panti Asuhan.
“Salah satunya dengan cara memisah dan mengelolah sampah yang sudah ada. Dalam pengelolaan sampah, ada slogan yang marak dikenal sebagai 3R (Reuse, Reduce, Recycle),” terangnya, Selasa (20/02/2024).
Ia menbambahkan kegiatan tersebut dengan mengajak anak-anak di Panti Asuhan untuk praktik mengolah sampah kertas menjadi kertas daur ulang yang bisa digunakan kembali.
“Meskipun sampah kertas termasuk sampah organik yang mudah terbarukan, kertas juga merupakan salah satu barang yang paling banyak dipakai oleh berbagai kalangan usia. Terutama bagi kalangan pelajar yang merupakan mayoritas penghuni di Panti Asuhan Salman, dimana kertas bekas mengerjakan tugas menumpuk dan sering kali langsung dibuang begitu saja,” tambahnya.
Senada Naraya, Salah satu anggota kelompok PMM Nadia mengatakan anggota kelompok PMM bersama dengan anak-anak panti asuhan terlebih dahulu mengubah kertas menjadi bubur kertas menggunakan air, kerikil, botol plastik, lap, dan saringan.
Setelah dikeringkan, kertas hasil daur ulang tersebut dapat dipotong terlebih dahulu sesuai kebutuhan atau langsung digunakan.
“Aktivitas ini mengajarkan bahwa meskipun tanpa blender untuk menghancurkan kertas, daur ulang barang bekas masih bisa menggunakan alat dan bahan yang sudah ada di sekitar,” ungkap Nadia, salah satu anggota kelompok 1.
Nadia berharap rangkaian kegiatan tersebut dapat memberikan pelajaran berguna bagi anak-anak di panti asuhan agar tetap aktif dalam mengurangi dan mengolah sampah di kehidupan sehari-hari.